"JOGJA KOTA TRAUMA"

Kejadiannya saat itu saya kelas 3 SD, liburan kenaikan sekolah ke rumah nenek di Jogja bersama ibu dan sepupu. Ibu mengajak aku untuk jalan-jalan ke pasar Malioboro, dengan cepat aku segera mengatakan “Iya” dan bergegas untuk siap pergi. Jujur lho…selama ini aku jarang pergi jalan-jalan, apalagi jalan-jalan di kota lain dengan naik andong! Benar-benar ini pengalaman pertama aku yang sangat mengasyikan.

Uch…akhirnya jalan-jalan selesai dan pulang menuju rumah nenek dengan naik andong lagi. Setiba di depan rumah nenek, ibu turun dari andong disusul aku di belakangnya, dan ibu membayar ongkos pada pak kusirnya sedangkan aku menunggu ibu disamping belakang andong. Tiba-tiba…kuda andong itu berteriak dengan suaranya dan seperti kesetanan, berontak sehingga keseimbangan andong-pun goyah yang mengakibatkan kusir-pun tak mampu mengendalikan kuda dan andongnya..!! Tak tahu kenapa, karena secara pastinya aku tidak ingat kejadian itu…yang aku rasakan kaki kanan aku serasa terlindas sesuatu yang besar, aku-pun teriak kesakitan dan menangis “Benar-benar sakit, hingga pingsan” Ternyata kaki aku telah dilindas oleh roda andong yang besar itu dan mengakibatkan kaki kanan aku patah.

Liburan telah usai, aku sudah berada di rumah dan bersiap untuk masuk sekolah kembali. Seharusnya aku senang bisa bertemu dengan teman-teman di kelas baru yaitu kelas 4 SD tetapi itu malah sebaliknya buat aku, aku merasa sedih dan malu jika harus masuk sekolah dan bertemu dengan teman-teman dalam kondisi aku yang harus duduk di kursi roda. Saat itu aku benar-benar tidak ingin bersekolah lagi ”Aku malu !!”. Seorang anak laki-laki datang ke rumah, dia adalah Tata sahabat aku yang benar-benar dekat dengan aku. Kita sudah berteman sejak masih TK dan bertetangga baik. Tata selalu memberi semangat buat aku, dialah yang membuat aku kuat dan bersedia kembali masuk sekolah meskipun dengan kondisi seperti ini. Dan dia selalu ada di samping aku, yang membuat hidup aku ceria kembali bermain dan bercanda bersama teman-teman yang lainnya.