Pengendalia-an Emosi

1.Teknik Kundalini Yoga
Teknik yoga dalam pengendalian emosi, dimana oksigen ditarik dan dipompa keluar
dengan sangat berirama seperti memompa hembusan nafas.
Cara-caranya :

Saat sedih dan marah dalam dada, rasakan sedih itu...
lalu coba rasakan sensasi penderitaan itu....
rasakan sebuah rasa nyaman, bangga, dan senang karena bisa merasakannya...
bisa mengetahuinya, bisa menikmatinya....
Coba rasakan kenimatan itu sebagai sebuah rasa yang demikian unik....
Coba nikmati selama beberapa lama.....
resapi, nikmati, nikmati...
Jangan berpaling pada rasa yang lain.
Setelah agak puas, maka bergantilah pada sensasi yang lain.
Sensasi sentuhan, atau apapun....
Coba rasakan semua rasa itu.
Tentu saja kita tahu rasa sakit, enak, senang dan sebagainya, tetapi tak usah dibahas dalam fikiran.
Rasakan saja sensasi semua itu.....
Jika ada penolakan terhadap perasaan tertentu, maka segera lepaskan penolakan itu....
rasakan pelepasan itu sebagai sebuah bentuk kenikmatan juga...
Buatlah tubuh bebas dan pasrah....
Rasakan tubuh lepas, gerakan lepas, emosi lepas, walau tetap berada dalam tubuh dan diri kita....
saat kembali pada perasan lagi, jangan lepaskan perasaan sedih atau senang itu keluar....
Kita tetap pertahankan di dalam diri kita sebagai modal latihan dalam pengendalian emosi.

Kita hanya perlu tenang, berpikiran positif, dan fokus. Selalu mengamalkan ajaran agama, hal tersebut bisa membuat kita mengontrol emosi, jika semua orang bisa mengontrol emosi, hidup ini akan nyaman dan indah, serta tujuan kita akan mudah tercapai. Untuk itulah kita bisa mengontrol emosi dengan terus berfikir positif, tenang dan tawakal.

2. MUSIK MERUPAKAN STIMULASI TERHADAP KESEIMBANGAN ASPEK KOGNITIF DAN KECERDASAN
EMOSI
Penelitian menunjukkan bahwa musik dapat memberikan rangsangan-rangsangan yang kaya untuk segala aspek perkembangan secara kognitif dan kecerdasan emosional (EQ). Para ilmuwan sering membicarakan bagian otak yang digunakan untuk berfikir yaitu korteks, (kadang-kadang disebut neokorteks) sebagai bagian yang berbeda dari bagian otak yang mengurangi emosi yaitu sistem limbik. Padahal keduanya mempunyai hubungan. Interaksi yang disebabkan rangsangan bunyi musik yang menentukan kecerdasan emosional. Korteks adalah bagian berpikir otak dan berfungsi mengendalikan emosi melalui pemecahan masalah, bahasa, daya cipta, dan proses kognitif lainnya. Sistem limbik merupakan bagian emosional otak.
Sistem ini meliputi thalamus yang mengirimkan pesan-pesan ke korteks, yaitu:
1.Hippocampus, yang berperan dalam ingatan dan penafsiran persepsi.
2.Amigdala, pusat pengendalian emosi.
Efek atau suasana perasaan dan emosi baik persepsi, ekspresi, maupun kesadaran pengalaman emosional, secara predominan diperantarai oleh hemisfer otak kanan. Artinya, hemisfer ini memainkan peran besar dalam proses perkembangan emosi, yang sangat penting bagi perkembangan sifat-sifat manusia yang manusiawi. Kehalusan dan kepekaan seseorang untuk dapat ikut merasakan perasaan orang lain, menghayati pengalaman kehidupan dengan perasaan dan quot, adalah fungsi otak kanan, sedang kemampuan mengerti perasaan orang lain, mengerti pengalaman dengan rasio adalah fungsi otak kiri. Kemampuan seseorang untuk dapat berkomunikasi dengan baik dan manusiawi dengan orang lain merupakan percampuran (blending antara otak kanan dan kiri itu).
Proses mendengar musik merupakan salah satu bentuk komunikasi afektif dan memberikan pengalaman emosional. Emosi yang merupakan suatu pengalaman subjektif yang inherent terdapat pada setiap manusia. Untuk dapat merasakan dan menghayati serta mengevaluasi makna dari interaksi dengan lingkungan, ternyata dapat dirangsang dan dioptimalkan perkembangannya melalui musik sejak masa dini. Musik digambarkan sebagai salah satu bentuk ekspresi emosi. Musik mengandung berbagai contour, spacing, variasi intensitas dan modulasi bunyi yang luas, sesuai dengan komponen-komponen emosi manusia.
Kemampuan mengelola emosi merupakan kemampuan seseorang untuk mengendalikan perasaannya sendiri sehingga tidak meledak dan akhirnya dapat mempengaruhi perilakunya secara wajar. Misalnya seseorang yang sedang marah maka kemarahan itu tetap dapat dikendalikan secara baik tanpa harus menimbulkan akibat yang akhirnya disesali di kemudian hari.

Pendapat para ilmuwan mengenai pengendalian emosi dengan musik :

1.Roger Sperry (1992) dalam Siegel (1999) penemu teori Neuron mengatakan bahwa neuron baru akan menjadi sirkuit jika ada rangsangan musik sehingga neuron yang terpisah-pisah itu bertautan dan mengintegrasikan diri dalam sirkuit otak, sehingga terjadi perpautan antara neuron otak kanan dan otak kiri itu. Bahwa musik klasik menghasilkan gelombang Alfa yang menenangkan yang dapat merangsang sistem limbik jaringan neuron otak. Kognitif merupakan semua proses dan produk pikiran untuk mencapai pengetahuan yang berupa aktivitas mental seperti mengingat, mensimbolkan, mengkategorikan, memecahkan masalah, menciptakan dan berfantasi.

2.Herry Chunagi (1996) Siegel (1999), yang didasarkan atas teori neuron
(sel kondiktor pada sistem saraf), menjelaskan bahwa neuron akan menjadi sirkuit jika ada rangsangan musik, rangsangan yang berupa gerakan, elusan, suara mengakibatkan neuron yang terpisah bertautan dan mengintegrasikan diri dalam sirkuit otak. Semakin banyak rangsangan musik diberikan akan semakin kompleks jalinan antarneuron itu. Itulah sebenarnya dasar adanya kemampuan matematika, logika, bahasa, musik, dan emosi pada manusia.

3.Daryono Sutoyo, Guru Besar Biologi UNS Solo, melakukan penelitian (1981) tentang kontribusi musik yaitu menstimulasi otak, mengatakan bawha pendidikan kesenian penting diajarkan mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD) agar peserta didik sejak dini memperoleh stimulasi yang seimbang antara belahan otak kiri dan belahan otak kanannya. Bila mereka mampu menggunakan fungsi kedua belahan otaknya secara seimbang, maka apabila mereka dewasa akan menjadi manusia yang berpikir logis dan intutif, sekaligus cerdas, kreatif, jujur, dan tajam perasaannya.

4.Sternberg dan Salovery dalam Shapiro (1997), mengatakan bahwa kecerdasan emosional adalah kemampuan mengenali emosi diri merupakan kemampuan seseorang dalam mengenali perasaannya sendiri sewaktu perasaan atau emosi itu muncul, dan ia mampu mengenali emosinya sendiri apabila ia memiliki kepekaan yang tinggi atas perasaan mereka yang sesungguhnya dan kemudian mengambil keputusan-keputusan secara mantap. Dalam hal ini, sikap yang diambil dalam menentukan berbagai pilihan seperti memilih sekolah, sahabat, profesi sampai kepada pemilihan pasangan hidup.

Manfaat musik dalam pengendalian emosi :
1.Musik memberikan rangsangan terhadap jalinan antara neuron, sehingga neuron yang
bertautan akan meningkatkan kemampuan matematika dan emosi.
2.Musik merangsang pikiran.
3.Musik memperbaiki konsentrasi dan ingatan.
4.Musik membuat siswa lebih pintar.
5.Musik meningkatkan aspek kognitif.
6.Musik membangun kecerdasan emosional.
7.Manusia yang mendapat pendidikan musik jika kelak dewasa akan menjadi manusia yang
berpikiran logis, sekaligus cerdas, kreatif dan mampu mengambil keputusan dan
mempunyai empati.
8.Dengan pendidikan musik, anak memperoleh stimulasi yang seimbang antara belahan
otak kiri dan belahan otak kanan, artinya terdapat keseimbangan antara aspek
kognitif dan aspek emosi.

Kecerdasan emosional perlu dikembangkan karena hal inilah yang mendasari keterampilan seseorang di tengah masyarakat kelak, sehingga akan membuat seluruh potensi anak dapat berkembang secara lebih optimal.

3.BRIGHT Emotion
Ini merupakan cara ketiga dalam melakukan pengendalian emosi yang sangat murah dan dapat dilakukan oleh siapa-pun dan dimana-pun berada, meskipun begitu hanya sedikit orang yang melakukannya. BRIGHT Emotion punya jurus tersendiri yang mengintegrasikan beberapa teknik dari beberapa lembaga EQ dengan penemuan pribadi. Hasilnya sangat efektif karena berorientasi langsung pada penyelesaian masalah. Tekniknya terdiri dari 2 bagian: '3 jurus Pengendalian' dan '7 jurus Penyelesaian'.
1.Melakukan ”3 Jurus Pengendalian”
a.Pertama lakukan proses Stop 6 Detik, bermanfaat untuk menahan luapan emosi spontan hasil pembajakan amygdala. Proses stop itu juga memberi kesempatan pada neokorteks untuk berpikir dan menyadari situasi. Dengan demikian ekspresi emosi yang muncul kemudian akan lebih terkendali.
b.Kedua adalah Pengaturan Nafas. Tarik dalam-dalam, tahan dua detik, lalu hembuskan, begitu seterusnya. Proses ini membuat denyut jantung yang awalnya berdetak cepat, otot yang sudah menegang, dan gula darah yang mulai naik menjadi reda dan tenang kembali.
c.Ketiga adalah Sadari, yaitu sadarilah jenis perasaan atau emosi yang ada di dalam pikiran Anda (sadari harga diri Anda dan harga diri orang lain) yang saat itu sedang bermasalah dengan Anda. Proses penyadaran ini akan membuat neokorteks menjadi sangat aktif dan mendominasi emosi anda.
Setelah proses diatas selesai dilakukan, dilanjutkan dengan melakukan tahap kedua sebagai penyempurnaannya.
2.Melakukan ”7 Jurus Penyelesaian”
Dengan melakukan introspeksi pada diri sendiri, yaitu:
1.Apa sebenarnya yang menjadi masalahnya? Fokuskan perhatian pada masalah utama, tak perlu melebar kemana-mana.
2.Apa sebenarnya yang membuat masalah ini terjadi? Ingat, jangan tanyakan: "Siapa” yang membuat masalah ini terjadi?" karena hanya akan mencari kambing hitam dan saling menyalahkan.
3.Apa yang saya inginkan? Dalam keterbatasan tenaga, waktu dan situasi, tak ada waktu untuk mencari-cari akar masalahnya. Fokuskan diri untuk mencari jalan keluar untuk penyelesaian masalah.
4.Bagaimana cara mencapainya? Agar tujuan dapat dicapai, tentu harus ada cara yang jelas dan mudah dilakukan. Pikirkan dengan tenang, tindakan kita selanjutnya dalam menyelesaikan masalah.
5.Kapan saya harus melaksanakannya? Pilih situasi dan kondisi yang tepat dan jangan terlalu lama untuk menunda dalam menyelesaikan masalah.
6.Kapan keinginan saya harus tercapai? Jadikan target waktu ini sebagai salah satu sasaran yang harus anda dapatkan dalam negosiasi dalam penyelesaian masalah.
7.Bagaimana perasaan saya ketika keinginan itu tercapai? Tentu yang akan muncul adalah perasaan positif seperti lega, senang, gembira, damai, dsb. Perasaan positif akan membangkitkan tindakan yang positif. Tindakan positif kepada orang lain pada gilirannya akan menghasilkan situasi yang positif pula. Situasi positif akhirnya akan memperkuat kembali pikiran positif Anda, dan pikiran positif akan menghasilkan lagi emosi-emosi yang lebih positif. Begitu seterusnya.
7 jurus ini tampak sangat panjang. Akan tetapi pada prakteknya proses ini hanya membutuhkan waktu sekitar 1-2 menit saja.
ketika teknik BRIGHT Emotion ini selesai dilakukan, silakan anda luapkan emosi yang muncul pada saat itu sepuas-puasnya. Apa pun jenis emosinya, saya yakin sifatnya pasti POSITIF dan sangat baik untuk meningkatkan vitalitas, produktivitas, kesuksesan dan kebahagiaan Anda. Sekalipun emosi MARAH yang ingin Anda ungkapkan, saya yakin anda mengungkapkannya secara CERDAS !!!