ALICE NINE_Ruri No Ame






Alice Nine - Ruri No Ame Lyrics *

mimi sumaseba hibiite kuru oto wa
shoka no kioku ajisai no kisetsu...

kasa mo sasazu arukou to suru kimi
toonoku senaka, ruri iro no kaori yonde

sayonara wa sukooru no you ni yatte kite
kasukana binetsu wa kimi no sei
bokutachi no tame datte itte te wo furu yo
hoho tsutau kanjyou no ame

nureta mabuta kakusou to shita toki
shizuka ni bureta kimi no shinon wa

nani wo katari nani wo tsutaeyou to
shiteta no darou? kizukenakattane dakara

kumori sora furisosoida ame, shizuku
kanashimi urumu me kakusu tame?
kasa wo sasu te wo saegiri utsumuita
miageteta toumeina sora

hibikiau kokoro no oto mou nakute
kazashita yubisaki todokanai
taisetsuna sono matataki sono koe mo
kaerenai ano toki no mama

Ku-ingin Menjadi Kekasih-NYA

Merah dan Putih,
Darah dan Hati,
Adalah lambang dari sebuah
Pengorbanan dan Ketulusan. . . .

Makna kehidupan
Demi satu kasih sayang-NYA. . . .
Rela melakukan pengorbanan
Untuk dapat menjadi kekasih-NYA. . . .

Diujilah ketulusan kita terhadap sesama.

Mengapa 13 Dianggap Angka Sial?

Di seantero dunia terdapat bermacam-macam kepercayaan, mitos, dan legenda, yang tidak terhitung banyaknya. Bagi kaum rasionalis, kepercayaan-kepercayaan orang-orang tua ini seharusnya ikut mati sejalan dengan modernisasi yang merambah seluruh sisi kehidupan manusia. Namun demikiankah yang terjadi? Ternyata tidak.

Di dalam tatanan masyarakat modern, kepercayaan-kepercayaan tahayul ini ternyata tetap eksis dan bahkan berkembang dan merasuk ke dalam banyak segi kehidupan masyarakatnya. Kepercayaan-kepercayaan ini bahkan ikut mewarnai arsitektural kota dan juga gedung-gedung pencakar langit.

Sebagai contoh kecil, di berbagai gedung tinggi di China, tidak ada yang namanya lantai 13 dan 14. Menurut kepercayaan mereka, kedua angka tersebut tidak membawa hoki. Di Barat, angka 13 juga dianggap angka sial. Demikian pula di berbagai belahan dunia lainnya. Kalau kita perhatikan nomor-nomor di dalam lift gedung-gedung tinggi dunia, Anda tidak akan jumpai lantai 13. Biasanya, setelah angka 12 maka langsung ‘loncat’ ke angka 14. Atau dari angka 12 maka 12a dulu baru 14. Fenomena ini terdapat di banyak negara dunia, termasuk Indonesia.

Mengapa angka 13 dianggap angka yang membawa ekurang-beruntungan? Sebenarnya, kepecayaan tahayul dan aneka mitos yang ada berasal dari pengetahuan kuno bernama Kabbalah. Kabalah merupakan sebuah ajaran mistis kuno, yang telah dirapalkan oleh Dewan Penyihir tertinggi rezim Fir’aun yang kemudian diteruskan oleh para penyihir, pesulap, peramal, paranormal, dan sebagainya—terlebih oleh kaum Zionis-Yahudi yang kemudian mengangkatnya menjadi satu gerakan politis—dan sekarang ini, ajaran Kabbalah telah menjadi tren baru di kalangan selebritis dunia.

Bangsa Yahudi sejak dahulu merupakan kaum yang secara ketat memelihara Kabbalah. Di Marseilles, Perancis Selatan, bangsa Yahudi ini membukukan ajaran Kabbalah yang sebelumnya hanya diturunkan lewat lisan dan secara sembunyi-sembunyi. Mereka juga dikenal sebagai kaum yang gemar mengutak-atik angka-angka (numerologi), sehingga mereka dikenal pula sebagai sebagai kaum Geometrian.

Menurut mereka, angka 13 merupakan salah satu angka suci yang mengandung berbagai daya magis dan sisi religius, bersama-sama dengan angka 11 dan 666. Sebab itu, dalam berbagai simbol terkait Kabbalisme, mereka selalu menyusupkan unsur angka 13 ke dalamnya. Kartu Tarot misalnya, itu jumlahnya 13. Juga Kartu Remi, jumlahnya 13 (As, 2-9, Jack, Queen, King).

Penyisipan simbol angka 13 terbesar sepanjang sejarah manusia dilakukan kaum ini ke dalam lambang negara Amerika Serikat. The Seal of United States of America yang terdiri dari dua sisi (Burung Elang dan Piramida Illuminati) sarat dengan angka 13. Inilah buktinya:

• 13 bintang di atas kepala Elang membentuk Bintang David.
• 13 garis di perisai atau tameng burung.
• 13 daun zaitun di kaki kanan burung.
• 13 butir zaitun yang tersembul di sela-sela daun zaitun.
• 13 anak panah.
• 13 bulu di ujung anak panah.
• 13 huruf yang membentuk kalimat ‘Annuit Coeptis’
• 13 huruf yang membentuk kalimat ‘E Pluribus Unum’
• 13 lapisan batu yang membentuk piramida.
• 13 X 9 titik yang mengitari Bintang David di atas kepala Elang.

Selain menyisipkan angka 13 ke dalam lambang negara, logo-logo perusahaan besar Amerika Serikat juga demikian seperti logo McDonalds, Arbyss, Startrek. Com, Westel, dan sebagainya. Angka 13 bisa dilihat jika logo-logo ini diputar secara vertikal. Demikian pula, markas besar Micosoft disebut sebagai The Double Thirteen atau Double-13, sesuai dengan logo Microsoft yang dibuat menyerupai sebuah jendela (Windows), padahal sesungguhnya itu merupakan angka 1313.

Uniknya, walau angka 13 bertebaran dalam berbagai rupa, bangsa Amerika rupa-rupanya juga menganggap angka 13 sebagai angka yang harus dihindari. Bangunan-bangunan tinggi di Amerika jarang yang menggunakan angka 13 sebagai angka lantainya. Bahkan dalam kandang-kandang kuda pacuan demikian pula adanya, dari kandang bernomor 12, lalu 12a, langsung ke nomor 14. Tidak ada angka 13.

Kaum Kabbalis sangat mengagungkan angka 13, selain tentu saja angka-angka lainnya seperti angka 11 dan 666. Angka ini dipakai dalam berbagai ritual setan mereka. Bahkan simbol Baphomet atau Kepala Kambing Mendez (Mendez Goat) pun dihiasi simbol 13. Itulah sebabnya angka 13 dianggap sebagai angka sial karena menjadi bagian utama dari ritual setan.(BJR).

FLEKSIBILITAS

Mengenal Berbagai Karakter Manusia !
Disini kita bisa merasakan peran yang berbeda, yang bisa saja berlawanan dari diri kita sendiri. Dengan begitu kita bisa belajar berbagai karakter-karakter manusia.
Dan mampu mengungkapkan segala emosi dalam diri, karena manusia memiliki emosi untuk menggambarkan keadaan diri kita saat itu.
- Jika ingin marah, Marah-lah. . . !!
- Jika ingin menangis, Menangislah. . . !!
- Jika sedang bahagia, Senyum dan Tertawa-lah. . . !!

Mengapa Langit Biru?


Langit hanya berwarna biru di siang hari. Ada beberapa sebab mengapa langit saat itu berwarna biru. Bumi diselubungi lapisan udara yang disebut atmosfir. Walaupun tidak tampak, udara sebenarnya terdiri atas partikel-partikel kecil.
Cahaya dari matahari dihamburkan oleh partikel-partikel kecil dalam atmosfir itu. Tetapi kita tahu, cahaya dari matahari terdiri dari paduan semua warna, dari merah, kuning, hijau, biru, hingga ungu. Warna-warna itu memiliki frekuensi yang berbeda. Merah memiliki frekuensi yang lebih kecil dari kuning, kuning lebih kecil dari hijau, hijau lebih kecil dari biru, biru lebih kecil dari ungu. Semakin besar frekuensi cahaya, semakin kuat cahaya itu dihamburkan.

Warna langit adalah sebagian cahaya matahari yang dihamburkan. Karena yang paling banyak dihamburkan adalah warna berfrekuensi tinggi (hijau, biru, dan ungu), maka langit memiliki campuran warna-warna itu, yang kalau dipadukan menjadi biru terang.

Karena warna biru banyak dihamburkan, maka warna matahari tidak putih sempurna, seperti yang seharusnya terjadi jika semua warna dipadukan. Warna matahari menjadi sedikit agak jingga.

Pada sore hari, sering matahari berubah warna menjadi merah. Pada saat itu, sinar matahari yang sudah miring menempuh jarak lebih jauh untuk mencapai mata kita, sehingga semakin banyak cahaya yang dihamburkan. Yang banyak tersisa adalah cahaya frekuensi
rendah, yaitu merah.

Di bulan dan di planet yang tidak memiliki atmosfir, cahaya matahari tidak dihamburkan, sehingga langit selalu berwarna hitam, walaupun di siang hari.

Yakuza Jepang Dan Sejarahnya


Sejarah panjang Yakuza dimulai kira-kira pada tahun 1612, saat Shogun Tokugawa berkuasa dan menyingkirkan shogun sebelumnya. Pergantian ini mengakibatkan kira-kira 500.000 orang samurai yang sebelumnya disebut hatomo-yakko (pelayan shogun) menjadi kehilangan tuan, atau disebut sebagai kaum ronin.


Seperti kata pepatah : ?orang yang hanya punya martil cenderung melihat segala sesuatu bisa beres dengan dimartil..?, demikian juga dengan kaum ronin ini. Banyak dari mereka menjadi penjahat dan centeng. Mereka disebut sebagai kabuki-mono atau samurai nyentrik urakan yang ke mana-mana membawa pedang. Mereka berbicara satu sama lain dalam bahasa slang dan kode rahasia. Terdapat kesetiaan tingi di antara sesama ronin sehingga kelompok ini sulit dibasmi.


Apakah kaum ronin ini yang menjadi biang Yakuza?? Bukan.


Untuk melindungi kota dari para kabuki-mono, banyak kota-kota kecil di Jepang membentuk machi-yokko (satgas kampung). Satgas ini terdiri dari para pedagang, pegawai, dan orang biasa yang mau menyumbangkan tenaganya untuk menghadapi kaum kabuki-mono. Walaupun mereka kurang terlatih dan jumlahnya sedikit, tetapi ternyata para anggota machi-yokko ini sanggup menjaga daerah mereka dari serangan para kabuki mono. Di kalangan rakyat Jepang abad ke 17 ? kaum machi-yokko ini dianggap seperti pahlawan.


Masalah jadi rumit, karena setelah berhasil menggulung para ronin, para anggota machi-yokko ini malah meninggalkan profesi awal mereka ? dan memilih jadi preman. Hal ini diperparah lagi dengan turut campurnya Shogun dalam memelihara para machi-yokko ini. Ada dua kelas profesi para machi-yokko, yaitu kaum Bakuto (penjudi) dan Tekiya (pedagang). Namanya saja kaum pedagang ? tetapi pada kenyataannya, kaum Tekiya ini suka menipu dan memeras sesama pedagang. Walau begitu, kaum ini punya sistem kekerabatan yang kuat. Ada hubungan kuat antara Oyabun (Boss-bapak) dan Kobun (bawahan-anak), serta Senpai-Kohai (Senior-Junior) yang kemudian menjadi kental di organisasi Yakuza.


PEJUDI SEWAAN


Kaum Bakuto (penjudi), punya sejarah yang unik. Awalnya mereka disewa oleh Shogun untuk berjudi melawan para pegawai konstruksi dan irigasi. Untuk apa?? Agar gaji para pegawai konstruksi dan irigasi habis di meja judi ? dan tenaga mereka bisa disewa dengan harga murah!


Jenis judi yang biasa dilakukan adalah menggunakan kartu Hanafuda dengan sistem permainan mirip Black Jack. Tiga kartu dibagikan dan bila angka kartu dijumlahkan ? maka angka terakhir menunjukkan siapa pemenang. Nah diantara sekian banyak ?kartu sial?, kartu berjumlah 20 adalah yang paling sering disumpahi orang, karena berakhiran nol. Salah satu konfigurasi kartu ini adalah kartu dengan nilai 8-9-3 ? yang dalam bahasa Jepang menjadi Ya-Ku-Za ? yang kemudian menjadi nama asal Yakuza.


Dari kaum Bakuto ini juga muncul tradisi menandai diri dengan tattoo sekujur badan (disebut irezumi) dan yubitsume (potong jari) sebagai bentuk penyesalan ataupun sebagai hukuman. Awalnya hukuman ini bersifat simbolik ? karena ruas atas jari kelingking yang dipotong membuat si empunya tangan menjadi lebih sulit memegang pedang dengan mantap. Hal ini menjadi simbol ketaatan terhadap pimpinan.


YAKUZA MODERN


Waktu pun berlalu, kaum Bakuto dan Tekiya menjadi satu identitas sebagai Yakuza. Kaum yang asalnya bertugas melindungi masyarakat ? menjadi ditakuti masyarakat. Para pimpinan Jepang memanfaatkan hal ini untuk mengendalikan masyarakat dan menggerakkan nasionalisme. Yakuza ikut direkrut oleh pemerintah Jepang dalam aksi pendudukan di Manchuria dan China oleh Jepang tahun 1930-an. Para Yakuza dikirim ke daerah tersebut untuk merebut tanah, dan memperoleh hak monopoli sebagai imbalan.


Peruntungan kaum Yakuza berubah setelah Jepang menyerang Pearl Harbor. Militer mengambil alih kendali dari tangan Yakuza. Para anggota Yakuza akhirnya harus memilih apakah bergabung dalam birokrasi pemerintah, jadi tentara atau masuk penjara. Boleh dikata pamor Yakuza tenggelam.


Setelah Jepang menyerah, para anggota Yakuza kembali ke masyarakat. Muncul satu orang yang berhasil mempersatukan seluruh organisasi Yakuza. Orang itu adalah Yoshio Kodame, seorang ex-militer dengan pangkat terakhir Admiral Muda (yang dicapainya di usia 34 tahun). Yoshio Kodame berhasil mempersatukan dua fraksi besar Yakuza, yaitu Yamaguchi-gumi yang dipimpin Kazuo Taoka, dan Tosei-kai yang dipimpin Hisayuki Machii. Yakuza pun bertambah besar keanggotaannya terutama di periode 1958-1963 ? saat organisasi Yakuza diperkirakan memiliki anggota 184.000 orang ? atau lebih banyak daripada anggota tentara angkatan darat Jepang saat itu. Yoshio Kodame dinobatkan sebagai godfather-nya Yakuza.


ECSTASY, PACHINKO DAN PELUNCUR ROKET


Di masa kini, keanggotaan Yakuza diperkirakan telah menurun tajam ? tetapi bukan berarti tidak berbahaya. Tulang punggung bisnis illegal mereka adalah pachinko, perdagangan ampethamine (termasuk ice dan ecstasy), prostitusi, pornografi, pemerasan, hingga penyelundupan senjata.


Di era 1980-an, Yakuza mengembangkan sayap mereka hingga ke Amerika, dan ikut masuk dalam bisnis legal untuk mencuci uang mereka. Dalam operasinya, Yakuza membeli asset di Amerika ? dan salah satu yang pernah mencuat ke permukaan adalah keterlibatan Prescott Bush Jr., saudara dari presiden George Bush dan paman dari Presiden George W. Bush Jr., dalam transaksi penjualan perusahaan Asset Management International Financing & Settlements di awal 1990-an.


Berdasarkan perkiraan kasar dari sumber majalah Far Eastern Economic Review edisi 17 Januari 2002 ? Yakuza diperkirakan telah menanamkan uang hingga USD 50 Milyar dalam investasi saham dan perusahaan di Amerika. Bandingkan dengan cadangan devisa Indonesia yang USD 36 Milyar.


Di dalam negeri, Yakuza juga ditengarai turut berperan dalam anjloknya ekonomi Jepang selama 10 tahun terakhir. Sebagai akibat amblasnya bisnis properti dan macetnya kredit bank di Jepang pasca 1990 ? banyak debitor yang menyewa anggota Yakuza agar agunan mereka tidak disita oleh bank. Selain itu, banyak perusahaan yang memperoleh pinjaman bank ? pada dasarnya adalah sebuah kigyo shatei atau perusahaan boneka miliki Yakuza. Perusahaan milik Yakuza ini diperkirakan memperoleh kredit antara USD 300-400 Milyar, dan sebagian dari jumlah itu dialirkan ke induk organisasi Yakuza. Menghadapi hal seperti ini - bank Jepang jelas tidak bisa berkutik.


Di sisi lain, anggota Yakuza juga kerap membeli asset properti dengan harga miring dari perusahaan yang butuh cash ? untuk dijual kembali dengan harga tinggi ? apapun itu mulai dari apartemen, perkantoran hingga rumah sakit. Bila sebuah bangunan telah dibeli oleh Yakuza ? siapa sih yang berani jadi tetangga mereka? Alhasil harga properti langsung amblas, dan segera naik segera setelah Yakuza menjualnya.


Selain beroperasi secara di level bawah, Yakuza juga menggurita di kalangan politisi Jepang. Beberapa praktek suap telah terbongkar termasuk dalam program tender proyek umum senilai trilyunan yen. Program rekapitalisasi perbankan Jepang yang berlarut-larut tidak kunjung selesai ? diperparah oleh keterlibatan Yakuza yang sangat berkepentingan dalam bisnis properti dan kredit perbankan. Saat ini perbankan Jepang masih menanggung beban kredit macet sebesar kira-kira USD 1,2 Trilyun ? dan membuat ekonomi tidak bertumbuh selama 10 tahun terakhir.

(dikutip dari wikipedia)

Penemu Pesawat Telefon Bukan Alexander G. Bell

(Wise Words : Tulisan ini menunjukan bahwa Alexander Graham Bell tak lain hanyalah seorang penipu ulung yang namanya pantas dicantumkan di Guiness Book of Records. Mungkin juga penemu-penemu ternama yang selama ini kita kenal, mengakui temuan orang lain sebagai hasil karyanya... Who knows?)

Siapa sebenarnya orang pertama yang menemukan telefon? Sebagian besar dari kita dengan pasti akan menjawab, Alexander Graham Bell. Jawaban itu memang tidak salah karena sejarah mencatatnya demikian dan masyarakat di hampir seluruh dunia memercayainya begitu saja. Namun, rupanya sejarah penemuan telefon mesti ditulis ulang setelah pada tanggal 11 Juni 2002 Kongres Amerika Serikat menetapkan Antonio Meucci sebagai penemu telefon. Siapakah Antonio Meucci?

Bernama lengkat Antonio Santi Giuseppe Meucci, adalah warga AS keturunan Italia. Lahir di San Ferdiano, dekat Firenze (Florence), sebuah kota jantung di Toscana, Italia. Setelah lulus dari Akademi Kesenian Firenze, Meucci bekerja di Teatro della Pergola hingga 1835. Setelah itu, ia ditawari bekerja di Teatro Tacon di Havana, Kuba. Ia hijrah ke Kuba bersama istrinya.

Meski orang seni, pada waktu senggangnnya Meucci lebih suka melakukan penyelidikan terhadap sesuatu yang berbau listrik dan elektronika. Ia memang selalu berkeinginan menemukan atau menciptakan barang dan alat baru tanpa mengenal putus asa. Berkat temuannya berupa metode penyembuhan penyakit dengan menggunakan setrum listrik, nama meucci menjadi populer. Tak berhenti hanya sampai disitu, ia pun mencoba menemukan alat baru, yang kelak oleh orang-orang disebutnya dengan nama telefon. Usahanya tak sia-sia, pada tahun 1849 ia berhasil menemukan telefon.

Pada tahun 1850 Meucci pindah ke Staten Isalnd, New York, AS. Pada saat itu Meucci jatuh miskin, tetapi masih harus menyempurnakan alat yang telah diciptakannya yaitu telefon. Karena ia sakit keras dan perekonomian yang sulit, istrinya terpaksa menjual beberapa alat ciptaannya hanya seharga enam dolar untuk biaya pengobatan. Setelah sembuh, Meucci kembali bekerja siang dan malam untuk kembali menbuat alat-alat ciptaannya. Pada tahun 1871, disebabkan tak cukup uang untuk membayar paten telefon, ia hanya membayar paten sementara yang berlaku untuk setahun dan harus diperpanjang tahun selanjutnya.

Meucci mencoba untuk mendemonstrasikan "telegraf berbicara" ciptaannya dan membawa model beserta segala keterangannya kepada wakil ketua perusahaan telegraf Western Union. Setiap kali Meucci hendak menemui wakil ketua ini, Edward B. Grant selalu mengatakan bahwa dia tak ada waktu. Dua tahun kemudian, saat Meucci meminta kembali semua materi telefon di perusahaan tersebut, ternyata mereka hanya mengatakan bahwa peralatan tersebut telah "hilang".

Namun, yang lebih mengejutkan Meucci, lima tahun semenjak telefon ciptaannya dipatenkan -meski hanya berumur setahun- pada 1876 Alexander Graham Bell tiba-tiba muncul sebagai penemu telefon. Setelah Meucci mengetahuinya, ia memanggil seorang pengacara untuk memprotes Kantor Paten Amerika Serikat di Washington. Meucci mengalami kekalahan untuk kasus ini. Setelah adanya permusuhan antara Alexander Graham Bell dengan Western Union, barulah terungkap bahwa Bell sebelumnya telah menyetujui membayar dua puluh persen keuntungan komersial atas "penemuannya" selama 17 tahun kepada Western Union.

Tampaknya kepentingan bisnis lebih kuat dan mengalahkan kejujuran serta sifat respek kepada hasil karya orang lain. Akibatnya, catatan sejarah keilmuan pun tercoreng dan menyalahi keluhuran kaidah ilmiah yang selalu dijunjung tinggi oleh masyarakat ilmuwan. Sebenarnya, kontroversi dan perdebatan mengenai siapa penemu telefon sudah bergema sejak lama. Namun sayang, sejarah tentang kebesaran seorang AS bernama Alexander Graham Bell seolah sudah paten, ditulis secara cemerlang dengan tinta emas. Kongres AS sepertinya berusaha meralat kesalahan sejarah yang telah dibuat bangsanya. Sayang, Antinio Meucci yang meninggal pada 18 Oktober 1889 tak menikmati hasil karyanya.
(sri/wikipedia.org)****

Perbedaan dan Prinsip

Manusia tercipta atas sgala perbedaannya,
Tapi kenapa prinsip itu sulit untuk dipersatukan!

La-Launan Wae

Dusta itu akhirnya menyakitkan
Lebih baik jujur
Meski sakit
Tapi tak lebih dari
Sakitnya berdusta

Project Novel

BAB

1

Di musim semi itu bunga Sakura berjatuhan dan terlihat seperti taburan gula-gula manis berwarna merah jambu, pemandangan yang sangat manis semanis kisah hidupku ini. Aku bernama Sayo Fukushi (9th) masih bersekolah tingkat 3, setiap musim semi tiba aku beserta Ayah bernama Seiko Fukushi (42th), Ibu bernama Kyoko Fukushi (36th), dan kakak perempuan bernama Sakura Fukushi (12th) kelas tingkat 6 yang selalu menghabiskan waktu di sore hari di taman. Kami adalah keluarga kecil yang bahagia, Ayahku adalah seorang pemilik perusahaan Textile terbesar di Jepang. Meskipun Ayah sangat sibuk sebagai Direktur Utama di perusahaanya tetapi tidak sedikit waktupun beliau lewatkan tanpa kebersamaan dan kehangatan keluarga. Bagi Ayah keluarga adalah yang paling utama.

Hari itu dimana di sekolahan sedang rame-ramenya membahas tentang acara rutin tahunan sekolah yang yaitu mempertujukan bakat yang dimiliki siswa kepada para guru dan para orang tua siswa. Setiap tahunnya hingga tahun ke-5 terakhir ini bagi Kak Sakura, selalu mendapatkan juara 1 dan predikat terbaik dengan bakat seni lukisnya. Sedangkan aku tidak pernah mengikuti acara itu setiap tahunnya, meskipun aku sangat suka bermain alat music biola karena aku bermain musik bukan untuk dipertontonkan oleh orang lain. Musik buatku sebagai sebuah bahasa dalam penyampaian pesan di hati aku kepada orang yang memang benar-benar mengerti.

Di dalam hidup aku hanya Kak Sakura dan nenek yang paham akan arti bahasa musik yang aku mainkan. Aku punya seorang nenek bernama Seki Michiro Fukushi (68th) yang dulunya adalah seorang pianis muda berbakat pada masanya jadi bakat musikku ini berasal dari nenek. Nenek memiliki sifat yang keras dan otoriter, meskipun kesannya mengerikan tetapi nenek sangat sayang kepada cucu-cucunya yaitu kami berdua. Kami bertiga sangat akrab selayaknya teman. Aku, Kak Sakura dan nenek selalu bersama-sama dan tak terpisahkan.

Sifat kita berbeda, Kak Sakura lebih ramah dan lembut sedangkan aku penyendiri dan tak suka banyak bicara. Dengan nenek dan kakak-lah aku terbuka dan suka bercerita semua yang aku alami, karena mereka lebih mengerti diriku daripada Ayah dan Ibu.

Kak Sakura sangat hobi melukis dan dia suka melukis pohon Sakura, makanya setiap musim semi selalu pergi ke taman untuk menemani Kak Sakura melukis. Lukisannya benar-benar cantik secantik nama dan rupanya. Sedangakan aku lebih senang bermain dengan biola kesayanganku, karena aku suka menyendiri di kamar ataupun tempat yang jauh akan keramaian. Dengan alunan nada-nada yang keluar dari biola yang aku mainkan adalah gambaran perasaan aku yang sulit aku ungkapkan dengan kata-kata. Hanya Kak Sakura yang bisa mengerti arti dari nada-nada itu, dikala aku sedang sedih, marah ataupun bahagia.

Setiap waktu aku hampir bersama Kak Sakura karena aku benar-benar tidak memiliki seorang teman pun kecuali kakakku yang juga menjadi temanku dalam melalui hidup ini. Aku tidak pandai bergaul, berbeda sekali dengan Kak Sakura yang disekolah maupun di lingkungan rumah memiliki banyak teman karena sifatnya yang ramah sehingga tidak pernah membedakan status sosial dalam berteman. Kak Sakura memang seorang yang aku idolakan, tanpanya aku tidak tahu harus menjalani hidup ini seperti apa? Bersamanya aku selalu merasakan keceriaan dan kebahagiaan. Itulah sebagian gambaran tentang aku dan keluarga aku yang bahagia.

BAB

2

Sepulang dari sekolah dan sopir telah menjemput kami berdua. Setibanya di depan rumah dan mobil pun berhenti, kami langsung berlari dengan semangat berlomba siapa yang akan sampai dulu ke rumah dan mencium pipi Ibu dan nenek. Siapa yang kalah harus selalu memberi permen lollipop, kami berdua sangat suka memakan permen lollipop.

Saat berlari tiba-tiba kaki aku tersandung dan terjatuh, lutut aku berdarah dengan cepat Kak Sakura mengambil kotak obat untuk mengobati luka aku. Dengan menahan kesakitan tanpa sedikit pun menagis, Kak Sakura membersihkan luka dan memberi obat merah pada lutut aku. Ibu melihat kejadian itu langsung kaget dan marah kepada Kak Sakura dan Ibu menyalahkan Kak Sakura karena tidak menjaga aku dengan baik. “Ibu ini bukan salah kakak, tetapi aku yang kurang hati-hati dan tidak melihat kalau ada batu disitu” jawab aku. “sudah..sudah tidak perlu berdebat” kata nenek.

Akhirnya nenek menyuruh kami berdua masuk kamar untuk mengganti pakaian dan segera makan siang. “Kak, maafkan Sayo” kata aku, “gara-gara kecerobohan Sayo kakak jadi dimarahi Ibu”. “Sayo sayang, ini bukan salah kamu dan mungkin benar kata Ibu kalau kakak kurang baik menjaga kamu” jawab Kak Sakura. “Tapi…ini bukan salah Kak Sakura!” kata aku, “sudahlah adikku tidak perlu dibahas lagi” jawab Kak Sakura.

Percakapan kami tiba-tiba terhenti karena mendengar suara ketukan pintu dari luar dan ternyata adalah Ibu. Ibu pun masuk ke kamar kami berdua dan berkata “Putri-putriku tercinta maafkan atas sikap Ibu tadi dan terutama untuk Sakura, Ibu minta maaf kalau Ibu tadi terlalu keras berbicara padamu..??!! Ibu lakukan ini semua karena sangat sayang pada kalian dan juga tidak ingin terjadi hal buruk pada kalian”. “Iya Ibu, Sakura mengerti dan Ibu tidak perlu minta maaf. Sakura janji lain kali Sakura akan selalu menjaga adik dengan baik” jawab Kak Sakura, aku pun juga ikut berkata “Sayo juga berjanji pada Ibu dan Kak Sakura kalau Sayo akan lebih berhati-hati. Dan ini sepenuhnya bukan kesalahan kakak”.

Dengan senyum di wajah Ibu dan kami berdua memeluk Ibu. Kejadian itu membuat aku berpikir betapa Kak Sakura sangat melindungi aku dengan rela dimarahin Ibu atas kecerobohanku sendiri dan Kak Sakura benar-benar tidak dendam pada diriku malahan dia berjanji akan lebih menjaga aku dengan baik.

BAB

3

Hari minggu itu di rumah akan ada pertemuan penting yaitu salah satu sahabat karib lama Ayah yang datang dari Amerika dan keluarganya akan ke rumah untuk undangan makan malam. Ibu menyuruh kami untuk berdandan dalam menyambut teman Ayah, saat itu aku merasa kurang suka untuk bertemu dengan orang asing dalam hidupku dan hanya malas-malasan di tempat tidur. Tiba-tiba Kak Sakura berkata “Sayo, ayo bergegas kenapa belum berdandan sama sekali? Ayo kakak bantu berdandan”. “Memang mereka itu siapa sech, Kak? Kenapa juga kita harus repot-repot menyambut mereka!” kata aku. Kak Sakura hanya menggeleng-gelengkan kepala sembari mulai mengambil pakaian di dalam lemariku. Memang kakak aku yang satu ini sangat pandai memadu padankan busana selain kepandaiannya dalam melukis. “Kakak akan mendandani kamu dan pakai baju ini! OK” kata Kak Sakura. Aku hanya pasrah dengan apa yang kakak suruh karena aku tidak bisa menolak apapun kemauan kakak, aku lebih nurut dengan kakak dibanding dengan Ibu.

Setelah berjam-jam akhirnya kami pun selesai berdandan, disitu aku melihat bayangan wajahku di cermin sembari berkata dalam hati “Benarkah ini diriku? Ternyata aku bisa secantik ini”. “Kakak nggak nyangka, kalau Sayo bisa terlihat cantik bagai bidadari kecil” suara Kak Sakura tiba-tiba membuyarkan lamunanku. Hanya bisa tersenyum malu mendengar pujian dari Kak Sakura. “Sakura..Sayo apakah kalian sudah siap? Sudah ditunggu dibawah” teriak Ibu, “iya…kami akan segera turun” balas kami.

Mulai menuruni tangga dengan berjalan secara hati-hati, karena baru pertama kalinya aku memakai gaun seumur hidupku dengan Kak Sakura berjalan disampingku menggandeng tanganku. Semua mata memandangi kami dari bawah “wah putri-putri Ayah benar-benar cantik bagai bidadari yang sedang turun dari langit” kata Ayah. Akhirnya kami sampai juga menuruni tangga dan mulai bergabung dengan keluarga di ruang keluarga. “Sayo…, Ayah benar-benar hampir tidak mengenalin kamu. Apalagi baru pertama kali ini melihat Sayo memakai gaun secantik ini” kata Ayah. Karena dalam benak Ayah selama ini Aku itu anak yang tomboy dan senang memakai pakaian kodok dan kaos dengan rambut panjang sebahu yang selalu dikucir ekor kuda. “Terima kasih Ayah, ini semua berkat Kak Sakura yang sudah mau mendandani Sayo” jawab aku. Ibu dan nenek pun ikut terkagum-kagum dengan perubahan yang aku alami dan berkata “Sakura memang pandai dalam segala bidang”. “Ah..tidak juga. Lagian adik memang sudah cantik jadi tidak sulit untuk membuatnya lebih cantik lagi” jawab Kak Sakura. Kami saling mengobrol sembari menunggu kedatangan tamu istemewa bagi Ayah dan Ibu.

Tidak lama selang beberapa waktu terdengar suara bel pintu rumah, ternyata akhirnya mereka datang juga. Ayah segera menghampiri pintu dan membukanya, setelah bertatap muka mereka saling berpelukkan dan menanyakan kabar. Ekspresi wajah Ayah dan sahabat Ayah itu yang bernama Matsuyuki Okada (48th) memang menggambarkan rasa kangen yang benar-benar tidak bisa terbendungkan. Karena mereka hampir tidak bertemu semenjak lulus kuliah, yang saat itu teman Ayah langsung pindah ke Amerika beserta keluarganya untuk meneruskan bisnis disana. Jadi tidak heran kalau mereka melepaskan kerinduan sebagai seorang sahabat terlihat secara berlebihan.

Kaluarga Okada mulai saling memperkenalkan diri mereka kepada keluarga kami yang terdiri dari Bibi Megumi Okada (45th) dan kedua anak laki-lakinya yaitu anak pertama bernama Shinji Okada (13thn) dan anak kedua bernama Akira Okada (10th). Dilihat dari penampilan dan cara mereka memperkenalkan diri sangat elegan tetapi ramah. Tapi ada satu anggota keluarga yang sifatnya bukan seperti keluarga terdidik, dia adalah Akira yang bersikap sembrono dan pertama kalinya kurang ajar padaku. Dengan tiba-tiba dia memencet hidung Aku dan berkata kalau aku terlihat seperti badut berhidung stoberi dengan dandanan seperti itu. “Ouw…sakit!!”, Teriak Aku. Dia pun tertawa terbahak-bahak melihat diriku dengan hidung Aku yang masih merah akibat sikap kurang ajarnya. Bibi Megumi pun langsung menarik telinga Akira, dan dia pun merasa kesakitan. Aku puas melihat itu semua tetapi aku jadi merasa marah dengan segala ucapan penghinaan Akira padaku. Dan gara-gara itu hubunganku dengan Akira menjadi kurang baik. Jika kita bertemu saling bertengkar dan tidak pernah akur. Kita sangat senang sekali mengejek, Akira memanggil Aku dengan sebutan Hidung Stroberi dan Aku memanggil Akira dengan sebutan Devil Boy (panggilan itu memang sesuai dengan sikap dan sifat dia).

BAB

4

Sejak pertemuan kita pertama kali itu, Aku langsung mendeklarasikan bahwa selamanya Akira adalah musuh yang harus benar-benar dilenyapkan dari kehidupanku ini. “Tuhan…kenapa kau kirim iblis di kehidupan Aku ini! Fuih…mimpi apa Aku semalam bisa bertemu dengan iblis yang benar-benar menyebalkan… T-T”, kata Aku. Padahal Aku berharap bertemu dengan seorang pangeran yang baik hati, kan Aku sudah berpenampilan secantik bidadari tetapi malah bertemu dengan iblis yang sudah mengatai Aku seperti badut!

Bodohnya Aku. . . . !!

Seakan-akan Aku ini dapat anugrah dari Tuhan,

Tapi tidak bisa Aku pakai....

Aku punya mata, Tapi seakan-akan Aku ini buta...

Aku punya mulut, Tapi seakan-akan Aku ini bisu...

segala sesuatu masalah selalu Aku pendam, seolah-olah tidak terjadi apa-apa…!!!

hingga Aku sendri sudah tidak kuat, batin Aku kesiksa.

Bodohnya Aku. . . . . !!!!!

Kecelakaan Motor

10 Maret 2004

Rutinitas Aku kembali seperti sedia kala, setelah kejadian di bulan februari lalu. Siang itu sepulang sekolah, hari rabu terdengar suara bel sekolah! Itu pertanda sekolah telah usai, Aku senang se-X akhirnya pelajaran ekonomi yang membosankan selesai. Aku bergegas membereskan semua peralatan dan buku masuk ke dalam tas, setelah di tutup oleh doa pulang, semua anak-anak dari kelas 1 hingga kelas 3, dari kelas A sampai kelas H berhamburan keluar layaknya ada bencana alam. Aku berjalan beriringan dengan teman-teman, sembari menuju ke tempat parkiran sekolah. Sudah sebulan Aku diijinkan untuk berangkat dan pulang sekolah bareng sama teman atau naik angkutan umum, karena sejak kejadian sebelumnya Ayah memberi kebebasan bersyarat pada Aku. Hari ini Aku pulang bersama teman sebangku yang akrab seX bernama Ollin.

Awalnya sech dalam perjalanan seperti biasanya, Tapi saat itu Aku duduk di boncengan dengan diam tanpa ngobrol sepatah kata-pun hanya pandangan mata yang sibuk melihat-lihat area sekitar tapi pikiran-ku saat itu kosong (entah apa yang sedang ku-pikirkan?!). Di dalam perjalanan, Ollin mengendarai motor-nya 80 km/jam, itu sech memang standard wajar untuk Ollin dan Aku-pun sudah terbiasa. Tiba-tiba pandangan mata ini berubah menjadi gelap hanya sinar putih yang menyilaukan mata ini (se-ingat aku…), apa yang telah terjadi? Aku sendiri-pun tidak tahu!

Berjalan melewati rel kereta api, di situlah awal mula musibah itu terjadi. Sesuai dengan uraian saksi mata, mereka menuturkan kejadian secara rinci karena terlihat dengan jelas se-X bagaimana sebuah truk gandeng melintas dengan kecepatan tinggi saat kita berdua sedang berhenti untuk menyeberang, truk itu menyenggol bagian depan motor. Aku terjatuh dari boncengan motor yang dikendarai oleh Ollin. Kejadian sangat cepat mereka yang ada disekitar lokasi sudah melihat Ollin terjantuh dengan kaki kanan tertimpa motor dan Aku tergeletak jauh dari motor dengan kondisi telapak tangan dan lutut kaki berdarah (wajar-lah, khan masih pakai rok pendek seragam sekolah) yang parah sampai helm warna ungu (half face) terbelah dua, belakang kepala dan dekat alis mata mengalami pendarahan. Ollin masih dalam keadaan sadar dan untung orang-orang itu baik dan akhirnya membawa Ollin dan Aku ke Rumah Sakit. Dan segeralah mereka menghubungi keluarga kami berdua.

Berbagai penanganan UGD sudah dilakukan oleh pihak Rumah Sakit, tapi Aku tidak begitu tahu rincinya. Sudah 8 hari berlalu dari peristiwa itu, Aku-pun masih tidak bisa merasakan apa-apa, Aku tidak bisa merasakan sakitnya luka di tangan, di lutut kaki maupun di kepala Aku. Karena ternyata Aku dalam kondisi tidak sadarkan diri alias “KOMA” selama ± 177 jam atau kurang lebih 8 hari, Aku bagaikan orang mati yang tidak merasa sakit, lapar ataupun haus. Setelah terbangun dari tidur yang panjang, pertama kali yang ku-lihat adalah Ibu yang selalu setia menunggu dan Ayah pada saat itu masih kerja. Aku kaget pada kondisi diri-ku yang terbaring di atas ranjang bersprei putih, di kedua tangan-ku ada 2 selang yang berisi cairan berwarna bening di tangan kanan yaitu infuse dan di tangan kiri berisi cairan berwarna merah bertuliskan “PMI Blood (A-)”, ada juga selang oksigen yang ada di hidung-ku dan perban luka di kepala dan tetesan obat merah di luka telapak tangan. Kata yang terucap pertama X oleh Aku dengan terbata-bata adalah “A-ku…ha-usss…”, Ibu-pun memberikan segelas air putih dengan sedotan putih, saat minum Aku merasakan kesegaran yang luar biasa, bagaikan melakukan perjalanan panjang di padang pasir yang panas tanpa setetes air yang bisa ku-minum. Sejak saat itu, harapan Aku ingin tetap bersama keluarga dan bersama orang-orang yang Aku sayangi, Aku takut sendiri di ruang yang gelap tanpa ada seorang-pun yang Aku kenal hanya bisa mendengarkan suara-suara yang tak pernah ku-dengar sebelumnya, itu mengerikan!!! Aku sendiri juga tidak tahu apa yang sudah ku-alami saat itu, Aku-pun nggak bisa mengatakan pada orang, hanya bisa ku-ingat di dalam hati dan otak ini tentang apa yang sudah ku-lihat. Dan biarlah ini semua menjadi rahasia Aku dan hadiah dari Tuhan karena sudah memberi arti tentang makna hidup di bumi ini dan dunia entah berantah kelak.

Aku masih tetap menjalani perawatan secara intensif untuk melakukan scanning thorax (kepala) karena di dalam kepala masih terjadi pembekuan darah, jadi dokter secara rutin memberikan obat melalui jalur pengobatan seperti infuse yang fungsinya untuk mencairkan gumpalan darah di kepala. Memang kalau kambuh, sakit minta ampun serasa mau pecah. Beberapa minggu terbaring di Rumah Sakit, (Aku lupa harinya) teman-teman SMA datang menjenguk Aku saat jam kunjung sore di buka. Aku senang se-X, ternyata Aku nggak merasa sendiri-an dan kesepian, memiliki banyak teman yang sayang Aku selain keluarga. Mata ini kaget, tiba-tiba ku-lihat cowok itu (kakak kelas bernama “Yudith” yang suka sama Aku, masih ingat khan?!) berdiri diantara teman-teman Aku.

Ngapain Dia ada di sini…??” (dalam hati-ku berkata)

Ooo…menurut penjelasan “Mega” (salah satu temen cewek Aku) “karena ”Yudith” ingin ikut dan melihat keadaan Aku

Mega : “Nggak apa khan, kalau kita ngajakin “Yudith”??

Aku hanya mengangguk saja, nggak mungkin khan harus bilang terus terang kalau Aku nggak suka “Yudith” ada di sini (Rumah Sakit) waktu itu. Bukanya apa-apa sech, hanya saja gara-gara Dia waktu itu yang ngajakin pergi ke Jogja yang menyebabakan kebohongan Anak pada Ayah terjadi (jadi ingat peristiwa februari lalu dech…!!!). Pokoknya harus dilupakan dan di kubur!!!

Tapi meskipun begitu, Aku tidak benci pada-nya karena itu juga bukan 100% kesalahan Dia dan yang Aku inginkan hanya menjalin pertemanan bukan mencari musuh. Aku tahu rasa suka terhadap seseorang adalah hak mereka, Aku mengucapkan terima kasih atas perasaan Dia yang selama ini suka pada-ku tapi hanya hubungan pertemanan yang bisa kuberikan pada-nya. Dan akhirnya Dia-pun menerima keputusan-ku itu, pertemanan-pun terjalin diantara kita.

Hampir se-bulan Aku nginap di Rumah Sakit dan nggak masuk sekolah, setiba di rumah perasaan kangen muncul, langsung ku-peluk ULI (kucing kesayangan-ku) tidur bareng di atas kasur yang sudah lama tak ku-tiduri (kangen sama kamar-ku). Ternyata 5 hari Aku masih harus tinggal di rumah (bosen….tidur-makan-minum obat-mandi-tidur lagi) belum bisa langsung masuk sekolah. Hari pertama masuk sekolah Aku merasa senang, meskipun kepala masih diperban, jalan-nya belum tegak dan telapak tangan kanan yang masih sakit untuk menulis (akhirnya nulis pakai tangan kiri dech….!!), oya tapi ada yang buat Aku senang se-X yaitu Aku nggak perlu ikut pelajaran olah raga (senang-nya!!!) karena Aku memang nggak suka olah raga…he…he…he…^U^ . Sudah berbulan-bulan berlalu dari peristiwa itu, dan luka yang ada di tubuh dan kepala berangsur-angsur sembuh dan tak mengalami bekas luka hanya sedikit trauma.

Ujian kenaikan kelas 2 segera dimulai, Aku berusaha keras mengejar pelajaran yang ketinggalan selama ini, untung Aku punya teman-teman yang baik dan mau membantu untuk menjelaskan setiap materi pelajaran yang tak Aku mengerti. Suasana di sekolah itu sepi se-X, karena anak-anak kelas 3 sudah lulus, tapi Aku belum sempat mengucapkan “SELAMAT” pada “Yudith” atas kelulusannya dan kita tidak bertemu lagi sejak pertemuan di Rumah Sakit itu (aneh yua…meskipun kita satu sekolahan). Tapi Aku nggak menyesal karena sudah mengenalnya, mungkin kelak Aku akan melihat-nya lagi, suatu hari pasti bertemu lagi (sebenarnya nggak begitu berharap sech…!!!). Waktunya sudah tiba, hari pembagian raport kenaikan kelas dan tak disangka Aku menjadi Juara 1 Umum se-kelas satu selain juara 1 di kelas (bagiku ini merupakan hadiah dari Tuhan, I LOVE GOD), Aku dan Ayah tidak bisa datang karena ada suatu hal yang lebih penting dari itu semua. Hanya diwakilkan oleh kakak sepupu Aku yaitu “Mas edi”, dengan pemberian raport itu, di hari itu pula Aku resmi pindah sekolah ke kota Semarang. Yang sampai saat ini ku-sesalkan karena Aku belum mengucapkan terima kasih dan berpamitan dengan semua guru-ku (yang sudah banyak membantu dan minta maaf kalau merepotkan), ibu Ani (ibu kost tempat “Desi” yang selama ini sudah menganggap Aku sebagai anak sendiri) dan teman-teman yang selama ini ada buat Aku, Aku berterima kasih karena sudah memberi warna dalam perjalanan hidup-ku ini (tangis, tawa, marah dan kecewa sudah pernah ku-rasakan bersama kalian semua, SAHABAT-ku).

Terima Kasih SAHABAT dan Orang-Orang yang sudah mendukung Aku”

Pertama X Bo'ong

15 Februari 2004

Keesokan harinya tepat hari minggu tanggal 15 Februari 2004, Aku melakukan kebohongan untuk pertama kalinya pada Ayah. Aku meminta izin untuk pergi ke rumah teman SMP-ku dulu, karena hanya dengan begitulah Aku diizinkan untuk pergi membawa kendaraan sendiri, soalnya keluarga sudah tahu rumah teman-teman SMP-ku itu, yang nggak jauh dari rumah Aku. Padahal Aku sama se-X tidak pergi dengan mereka, tetapi pergi bersama teman-teman SMA yang rencananya kita akan pergi ke pantai Parangtritis, Yogyakarta (jika Aku tidak berbohong, pasti Aku tidak diizinkan pergi). Kita semua berkumpul di tempat kos-nya “Desi”, ada yang pergi sama pacar dan ada yang sama teman sejenis (maksudnya perempuan dan perempuan atau sebaliknya..!!). Akhirnya kita-pun berangkat tatkala waktu itu langit dalam keadaan mendung, karena kesenangan sesaat semua seakan terlupa hingga tiba-tiba di tengah perjalanan kita terjebak hujan besar disertai dengan badai. Kita semua berteduh di sebuah rumah penduduk, lama sudah tapi hujan tak kunjung reda (mungkin TUHAN tak’ merestui kita pergi kesana). Waktu menunjukan pukul 4 sore, yang sudah jelas kita nggak akan meneruskan niat untuk pergi ke pantai Parangtritis dan kita memutuskan untuk kembali pulang. Aku tiba di rumah sekitar jam 05.42 WIB dalam keadaan basah kuyup kehujanan dan memarkirkan kendaraan di luar, dengan melihat Ayah duduk di teras sambil membaca koran dan berkata:

baru pulang, dari mana saja??

Spontan aku jawab “dari Warung Apung, sama teman SMP

Exspresi wajah Ayah masih sama, membaca koran dan tanpa melihat ke arah-ku sama se-X, dengan polos Aku masuk ke dalam rumah dengan beranggapan kalau kebohongan Aku tidak ketahuaan (Amann…!!). Tiba-tiba bepapasan sama kakak “Kamu kemana ? Tadi siang kakak cari kamu di rumah “Niken” dan “Rahma” tapi kata-nya kamu nggak datang ke rumah dan tidak ada janji pergi bareng”. Tersentak-lah Aku mendengar itu, serasa jantung ini mau keluar, detaknya yang kencang setengah mati sampai tubuh-ku ini serasa tak bertulang, lemas, diam, takut dan dingin itu yang kurasa saat itu juga. Berarti semua kebohongan yang Aku lakukan, Ayah sudah tahu, Aku harus bagaimana nech? (dalam hati ku-berkata). Dalam lamunan-ku, suara ibu terdengar “cepat-lah mandi, nanti bisa sakit”. Langsung membuyarkan lamunan disaat tubuh ini masih berdiri agak gemetaran dan pakaian serta rambut basah, dengan segera Aku masuk kamar mengambil baju ganti dan membungkus rambut dengan handuk kering. Seusai mandi, Aku melihat Ayah duduk diam di ruang keluarga, suara dengan nada lemah tapi tegas intonasinya memanggil-ku “Ayah mau bicara!” (intinya Ayah memanggil Aku ke ruang keluarga). Dengan langkah yang berat dan tak seimbang, Aku menghampiri Ayah dan duduk di kursi (warna merah yang empuk, tapi kenapa buat Aku nggak nyaman) berhadapan di depan posisi duduk Ayah.

Ayah : “Terus terang sama Ayah, sebenarnya kamu pergi kemana dan sama siapa? Jangan coba untuk berbohong sama Ayah..!! Kenapa harus berbohong segala….

Aku : “Saya….pergi ke Jogja sama teman SMA, karena ada acara perayaan valentine

Ayah : “Apa kamu sudah punya pacar ??

Aku : “Apa…. Yah!!”(kaget dan terdiam)

Ayah : “Kalau-pun sudah juga tidak apa-apa, karena sebenarnya Ayah tidak melarang kamu untuk pacaran asalkan sebelumnya mau jujur sama Ayah

Aku : “Bukan itu alasannya, Yah!, Saya nggak punya pacar…tapi Saya bohong karena jika berkata jujur Ayah tidak mengizinkan-ku untuk pergi ke luar kota bersama teman-teman

Saya cuma ingin sebuah kebebasan….seperti anak-anak lain seusia-ku yang dengan bebas bisa pergi dan bermain. Saya sudah besar (maksudnya sudah SMA gitu), biarkan Saya melakukan hal-hal yang diinginkan T_T (tak terasa air mata-pun mengalir deras di pipi-ku).

Ayah : (diam sejenak)…”Ayah nggak akan marah dan nggak akan melarang kamu, asalkan dari awal kamu jujur sama keluarga.

Jadi semua keluarga tidak cemas, Ayah-Ibu dan kakak sehari-an ini mencari kamu…dengan keadaan di luar sana hujan deras dan tak ada kabar dari kamu!! Kami semua takut terjadi apa-apa terhadap kamu di luar sana..,, karena itu-lah Ayah suruh kakak untuk mencari kamu di teman-teman SMP kamu (sesuai dengan izin Aku semula), tapi kenyataannya kamu tidak bersama mereka.

Kamu tahu kan! Bagaimana perasaan kami semua…cemas, khawatir tapi mau mencari dimana dan menghubungi siapa??!!

Aku : “Saya minta maaf…nggak akan tahu kalau kejadiannya akan seperti ini. Saya janji nggak akan mengulangi-nya lagi.

Ayah : “Ayah nggak akan melarang-larang kamu lagi, asalkan dari awal kamu jujur dan mempunyai alasan yang jelas!

Ya sudah sana, kamu makan dulu…Ayah tau dari siang kamu belum makan nanti maag-nya kambuh lagi.

Sejak obrolan itu, Aku menghampiri meja makan (pastinya untuk makan-lah….) jujur sech dari tadi perut sudah keroncongan ..he..he..he...^V^ . Malam itu semua masalah sudah dianggap selesai, dan di buku harian-lah Aku curhat merangkai kata demi kata……………………………….!!!

AKU BERJANJI INI ADALAH YANG PERTAMA DAN UNTUK YANG TERAKHIR KALI_NYA. AKU TIDAK AKAN PERNAH MEMBUAT KELUARGA SEDIH”.

Dan ku-tutup lembaran kelam itu, untuk kembali menjalani kehidupan semula menjadi diri-ku sendiri dan meninggalkan semua kegiatan buruk itu. Aku sadar kalau semua ini dilakukan Ayah, karena beliau sayang Aku.

Maaf-kan Aku, AYAH”

Masa SMA yg bandel

Untuk sekian lama sejak kecil hingga Aku sudah menginjak bangku SMA di tahun pertama, tidak sekali-pun bisa bebas pergi dengan teman-teman. Berangkat sekolah selalu diantar dan pulang sekolah sudah dijemput, Aku tidak di izinkan untuk membawa kendaraan sendiri. Karena Ayah terlalu sayang dan protect terhadap Aku (karena belum punya SIM, takut nanti kalau jatuh…dan apa lagi yua?! sampai terlalu banyak-nya, Aku-pun lupa). Tapi saat itu Aku malah berpikir sebalik-nya, kalau Ayah itu tidak percaya pada anaknya sendiri, masih menganggap Aku sebagai anak kecil (padahal udah SMA lho!) dan mengekang kebebasan Aku. Gara-gara itulah Aku berpikir untuk melepaskan rantai belenggu ini dengan memberontak dan mulai belajar berbohong. Benar ….benar bodoh !!!! Aku sendiri tidak tahu, akibat apa yang akan terjadi dengan melakukan kebodohan ini…!! Mungkin hal inilah yang membuat Ayah membatasi pergaulan Aku dan sangat protect terhadap setiap aktivitas Aku dikala itu. Tidak ada orang tua yang tidak sayang pada anaknya. Memang nggak ada kamus mana-pun yang bilang “Penyesalan itu datang di AWAL” Ceritanya saat itu bulan valentine, namanya anak SMA….,, nggak mungkin-lah kalau nggak pada heboh. Anak-anak seumuran Aku pada sibuk nyusun rencana buat valentine bersama pacar ataupun teman-teman. Di sini-lah peran Aku dimulai, Aku yang mengalami masa peralihan menjadi seorang gadis remaja penasaran untuk mencoba segala macam tingkah laku yang aku lihat di luar. Benar-benar rasa ingin tahu Aku sangat besar, hingga tak tahu apakah itu perilaku yang positive atau negative, semua Aku lakukan dengan penuh kesenangan bersama teman-teman Aku SMA di kala itu. Sebelumnya tepat di hari valentine 14 Februari 2004, Aku banyak mendapatkan coklat dan berbagai kado dari cowok (nggak bermaksud untuk nyombong lho!). Oya, tapi Aku cuma ingat satu nama cowok saja yang ngasih Aku coklat, bernama “Yudith” (s’moga cowok yang Aku maksud nggak baca cerita ini, takutnya Dia jadi GR githu…!!) kebetulan tuch cowok memang suka sama Aku dan pernah “nembak” juga lho (mati dong!!!). Dia adalah kakak kelas 3 sewaktu Aku masih kelas 1 SMA dulu, ya dia lumayan popular-lah di sekolahan itu dan banyak disukai sama cewek-cewek. Tapi saat itu Aku memang malas buat pacaran, karena saat itu juga Aku beranggapan kalau pacaran itu “Ribet” maksudnya, suka senyum-senyum sendiri (kayak udach nggak waras), kadang berantem, manja yang nggak jelas, nangis tanpa sebab, ngatur jadwal untuk berdua dan masih banyak lagi dech!!! (sampai otak Aku mau muntah…lho otak koq mpe bisa muntah?! %*). Emang sech Aku belum pernah pacaran sama se-X…tapi kalau suka sama cowok sech pernah, Aku khan masih normal tapi kalau untuk pacaran “TIDAK” untuk saat itu. Udah jelas khan prinsip Aku!!! Daripada buat pacaran yang buang-buang waktu, lebih baik kita melakukan kegiatan-kegiatan remaja pada umumnya yang lebih bermanfaat hingga akan selalu terkenang di hari nanti kita sudah dewasa maupun sudah beranak-cucu (khan bisa jadi cerita nostalgia). Kalau pacaran khan bisa nanti saja, soalnya nggak akan ketinggalan masa koq (cita-cita Aku, pacaran se-X saja langsung menikah….karena sudah menemukan pangeran impian!!) Alasan yang aneehhh se-X… Di masa SMA tahun pertama itu banyak kegiatan yang sudah Aku lakukan mulai dari bolos sekolah buat jalan2 ke Mall+nonton, coba merokok, dihukum lari di lapangan karena tidak mengerjakan PR, pura-pura sakit dan bikin surat izin palsu, dimusuhin sama kakak kelas cewek gara-gara cowok (ich najis dech…emang cowok di dunia ini tinggal 1 yua?!), mangkir ke kantin pas pelajaran matematika (btw guru-nya homo lho!!...di kelas tuch guru hobinya ngedeketin murid cowok dan murid cewek dicuekin, maka dari itu Aku dan temen-temen lebih baik makan di kantin), itu semua ku-lakukan bersama teman-teman (1 gank=6 cewek), Koq kegiatannya malah yang negative yang dibahas ?!. Tapi jangan negative dulu pikirannya, meskipun Aku bandel di sekolahan, ternyata Aku bisa membuktikan kepada seluruh makhluk hidup yang ada di sekolahan kalau Aku bisa berprestasi dan selalu menjadi juara kelas peringkat pertama lho!! Karena sejujurnya hanya di sekolahan-lah Aku bersikap liar, tapi setelah di rumah Aku menjadi diri-ku yang sebenar-nya, yaitu selalu diam di rumah nonton TV, nulis apa aza, bermain sama kucing kesayangan, ngobrol dengan orang tua atau nenek di kala waktu senggang, berantem sama kakak laki-laki Aku (karena cuma punya 1 saudara kandung saja yang jarak umur-nya hampir 8 th). Semua perbuatan yang telah Aku lakukan di sekolah nggak pernah orang tua tahu, Aku juga nggak tahu koq bisa begitu sech!! Ternyata usut punya usut, Aku menjadi anak kesayangan guru. Padahal murni Aku dan orang tua nggak melakukan apapun buat mereka (maksudnya tau khan!!). Karena Ayah-ku sendiri adalah pribadi yang jujur, keras (tegas), dan disiplinnya tinggi, jadi tindakan yang melanggar semuanya itu sangat dibenci oleh Ayah. Kepada kami-lah pendidikan itu diberikan Ayah sejak dini, agar anak-anak-nya tidak berbuat kerugiaan. Sewaktu di sekolah Aku selalu mendapat nilai tertinggi di mata pelajaran Biologi, Kimia, Geografi, Sejarah, Sastra Indonesia (puisi) dan Seni Gambar dan Lukis hingga pihak sekolah mengirimku lomba antar SMA provinsi di bidang tersebut dan bersyukur bias membawa nama harum sekolah dengan mendapat juara 1. Karena itulah, mungkin sekolah tidak begitu memperdulikan kesalahan Aku. Itulah seulas cerita mengenai kehidupan Aku semasa SMA di tahun pertama.

Sakitnya Terlupakan

Rela ku Rela. . .

Jika memang harus begini

Menerima rasa sakitnya hati

Disetiap jalan cerita

Rasa untuk dipisahkan

Rasa untuk dikhianati

Rasa untuk disakiti

Dan rasa untuk dilupakan

Ku-rela untuk kau pisahkan

Ku-rela untuk kau khianati

Ku-rela untuk kau sakiti

Tapi tak rela untuk kau lupakan

Lebih baik berpisah karena berkhianat

Meski membuat hati terluka dan sakit

Daripada dilupakan olehmu

Dan tak dianggap ada olehmu

Salahkah Aku

Saat kulihat dia

Untuk yang pertama

Tak kurasakan rasa

Itu ada buat dia

Saat kupejamkan mata

Bayangan dia slalu ada

Meski aku tak ingat wajahnya

Tapi seakan aku dekat denganya

Apa benar perasaan

Tidak dapat disembunyikan

Dari sebuah kenyataan

Yang tak pernah terpikirkan

Salahkan aku, Tuhan

Aku punya perasaan itu

Perasaan yang membingungkan

Hati kecilku ini

Kalau aku sayang padanya

Pecundang Sejati

Aku tau…

Apa yang sudah Aku ketaui

Tapi terus mencari jawaban

Jawaban yang sudah Aku ketaui

Seperti buta dalam terang

Karena Aku lari dari kenyataan